Langsung ke konten utama

1.3.a.5.2. Umpan Balik atas Pekerjaan Teman CGP lain.

Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak karena di tempat inilah mereka melakukan banyak aktivitasnya, selain aktifvitas belajar dan bermain. Sekolah diharapkan untuk mampu memoles siswa agar memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang diharapkan. Selain itu sekolah harus mampu memberikan kenyamanan dan keamanan yang diinginkan oleh semua pihak. Oleh karenya sekolah harus mempunyai tujuan yang jelas yang dijabarkan dalam visi dan misi sekolah.

Keberhasilan suatu tujuan atau program sekolah tentunya membutuhkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak yang mempengaruhinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak-pihak ini dikenal dengan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kepentingan akan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya (Center for Mental Health, 2017). Sekarang kita bisa simpulkan bahwa keluarga dan sekolah sama-sama memikul tanggung jawab dan sama-sama punya andil besar dalam melaksanakan program sekolah tetapi semua pemangku kepentingan tidak sama dan memiliki kedudukan yang berbeda.

Dalam program sekolah, pemangku kepentingan di bagi menjadi dua jenis, yaitu pemangku kepentingan internal dan pemangku kepentingan eksternal. Menurut ibu megawati (CGP kabupaten Pidie) di dalam tugas yang di unggahnya pada LMS, pemangku kepentingan internal terdiri dari pihak-pihak yang secara langsung bekerja dalam system sekolah setiap harinya, yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan siswa. Sebagi umpan balik saya menambahkan operator sekolah, pustakawan, bimbingan konseling, satpam, petugas kebersihan dalam pemangku kepentingan internal. Sementara itu, Pemangku kepentingan kunci lain dalam mencapai satu tujuan yaitu pemangku kepentingan eksternal terdiri dari pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung dalam proses pembelajarannya disekolah seperti yang saya baca pada tugas LMS ibu nurlianti (CGP kabupaten Pidie) pemangku kepentingan eksternal yaitu dinas pendidikan, pengawas, orang tua, dan tokoh masyarakat. Sebagai umpan balik saya menambahkan tokoh agama dalam pemangku kepentingan eksternal.


Dalam hal ini, para pemangku kepentingan perlu menyadari fungsi dan peran sesuai kewenangannya masing-masing. Setiap pemangku memiliki peran dalam membangun sebuah system yang dapat mewujudkan program atau tujuan sekolah secara bertahap.


Komentar